Monday, June 9, 2008

LET ROSES GROOM

Beberapa bulan yang lalu, aku menghadiri resepsi pernikahan kakak sepupuku di Sleman Yogyakarta. Dia itu orangnya pinter, cantik, baik hati. Kakakku itu usianya masih di bawah 25 tahun. Hebatnya, dia sudah lulus dari dua perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta yaitu UII dan UGM , hebat ya!!. Lulus dari UII diwisuda sebagai Sarjana Ekonomi dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi yang kelas Internasional sedangkan UGM diwisuda sebagai SKg ( Sarjana Kedokteran Gigi ). Aku membayangkan kakakku besok akan menjadi wanita modern dan tangguh yang bercita-cita untuk menaklukan dunia dan membuktikan dirinya sendiri kepada semua orang jika wanita juga kompetitif ditengah-tengah hegemoni pria dan budaya patriarki yang memuakkan ( maaf pinjam istilah kaum feminis). Aku mempunyai pikiran seperti itu karena beberapa sahabat wanitaku juga begitu walaupun akhirnya menikah juga . Sebut saja namanya Niken, Niken itu kuliah di Teknik Elektro UGM ,aktif organisasi, suka ngeblog dan banyak teman / relasi. Setelah lulus dia diterima di perusahan telekomunikasi asing terkemuka yang ada di Jakarta.dan aktif di PII. Dia tidak lama lagi akan menikah tetapi setelah beberapa tahapan di kehidupanya telah dia lalui. Hidupnya seperti telah telah dirancang sangat rapi beserta lengkap rencana cadangan jika mengalami masalah. Aku pikir dia sangat berpotensi sukses. Aku sudah tak sabar melihat sepuluh tahun lagi Ima udah menjadi apa ya?? Manager, Direktur, Ahli Komunikasi . Aku yakin dia mampu.

Sedangkan kakakku, Dia sangat memiliki segudang potensi karena mempunyai yang lebih dari temenku Ilma. Dia telah lulus dari FE UII kelas Internasional. Nilai TOEFL-nya 500 dan IP-nya tinggi diatas 3,0. Dia mempunyai otak sangat encer terbukti dia sudah menyelesaikan studinya yang lain di FKG UGM dan tinggal co-ass. Finally, She’s married in the young age around 24. Unbelievable, Dia mempunyai segudang prestasi tetapi melabuhkan pilihan hidupnya di usia muda. Pikiranku yang sekuler mengatakan “rugi banget lu, masa depan di depan mata kenapa lu berhenti ?”. Mungkin masih bisa berkilah, “khan nikah nggak mengahalangi kita berprestasi”. Time will prove it. Aku tak habis pikir karena dia menikah ketika masih menjalani pendidikan profesinya (co-ass) bahkan dia belum bekerja sama sekali atau melaksanakan rencananya kecuali menikah. Maksudku mencari uang atau semisal itu.

Kuakui selama ini pikiranku terlalu pragmatis. Aku seorang lelaki yang berhasrat membuktikan kelelakianku. Hasrat berkuasa terhadap segala sesuatu termasuk kepada pasangan hidupku. Namun kupikir itu penting juga karena terminologi lelaki dalam AL-QUR’AN adalah Ar-Rijalu Qowwamuna ‘Ala Nissa. Sehingga syah saja jika aku menyiapkan segala bekal sebelum berlayar. Aku tak ingin kapalku goyang karena ombak. Aku ingin kapalku sebesar kapal induk USS MISSOURI yang ada di film UNDER SIEGE 1 lengkap dengan senjata, radar dan rudal. Kapalku jika terkena ombak tidak bergoyang sama sekali karena kapalku besar sekali. Meskipun…! Itu tidak absolute seperti itu.

Pak dokterku ( dr Yusuf Alam Romadhon) pernah bilang otak pria itu penuh pikiran kotor. Maksudnya otak pria ityu dipenuhi dengan seks . Lelaki itu suka petualangan. Semakin banyak wanita yang emnajdi korbannya maka semakin diakui kemampuannya. Dulu, teman SMA pernah punya pacar 5 cewek sekaligus. Aku tak tahu gimana mengaturnya. Yang jelas, He is a good manager (hehehehe……….). Sepupukun pernah “pendekatan” dengan wanita karena tak ada kepastian akhirnya bubar. Aku sendiri pernah mencoba mendfekati seorang wanita karena tak ada “kepastian” maka ya bubar sebelum melangkah apapun. Kata temenku begini: “Tembak aja langsung, urusan lain belakangan”. Kayaknya itu bener but irresponsible. Karena terlalu perhitungan itu juga semua juga lepas. Jika kita jalan-jalan maka sering kita melihat pemandangan ganjil. Lelakinya pas-pasan tetapi teman wanitanya OK!!!. Gila, Mantera pa yang mereka gunakan sehingga sang wanita takluk. Mantera itu adalah sebuah janji. Janji tanpa ada garansi. Janji yag hanya berupa kata “I Love You”.

Wanita itu otaknya dipenuhi dengan kebutuhan akan komitmen. Jadi, Wanita itu ingin menikah memang menginginkan sebuah komtmen. Ini cukup menjawab pertanyaanku selama ini mengapa mereka ingin segera menikah. Kalau begityu AL-QUR’AN benar ya? Lelaki itu kadang-kadang tidak cukup satu wanita saja hahahahaha…….!!!!!!. Btw, Murid les privatku pernah mengatakan begini : Mas! Wanita itu tahu kalau lelaki itu sedang meng-gombal. Tapi mereka paling suka digombalin. Mungkin, Bualan itu dianggap sebuah manifestasi dari rasa sayang, tanggung jawab dan komitmen si lelaki. Ini mungkin sudah terpatri di dalam alam bawah sadar wanita ( Pinjem lagi deh dari SIGMUND FREUD) . Wanita tak tahan jika ada lelaki yang mengatakan ” Kau Cantik Hari Ini!!!”. Namun aku tak percaya tak semua wanita seperti itu. Wanita lebih menyukai kepastian daripada hanya sekedar senang-senang. Women need for Commitment. Menikah atau Tidak Sama Sekali!!! ( Wuih Ngeri Sekali...). Wanita lebih sederhana kata kakakku. Usia 25 Tahun menikah. Karena usia itu sangat produktif untuk hamil.

Finnally, LET ROSES GROOM itu kata mas Dodik. Aku masih bingung dengan pernyataannya itu. Karena jika di”gojeki” temennya pasti menjawabnya seperti itu. Mungkin aku yang terlalu lugu jadi masih o’on dengan itu. Mungkin!!! Biarkan itu terjadi apa adanya . Allah Swt will unity us. Let girls grows a pretty woman. So, Someday There will be a Prince riding a white horse propose her be his couple. Then, They live happy ever after. Yeah…!!! Kayak Cinderella aja. Tetapi wanita sekarang lebih suka yang ini Let girls grows a pretty woman. So, Someday There will be a Young Bussineman riding a white mercedes propose her be his couple. Then, They live in a penthouse provided by helicopter on their helipad. Pilih mana ?? Wong nggak ada yang nawarin khan Cuma ngimpi hhehehehe….!

Wallahu a’lam bi showwab

No comments: